Wednesday, February 13, 2013

Dinamika

Apa yang akan lo lakuin, ketika hidup mulai ga sejalan lagi sama lo?
Ketika lo udah membuat suatu keputusan, duar! Semua konsekuensi datang belakangan
Gue ngga begitu peduli, awalnya
Gue cuma takut gue menjadi salah, dengan gue merasa menjadi orang yang bener

Tapi belakangan ini, gue makin sering menemukan kondisi chaos.
Iya gue emang dibantu sama orang orang terdekat
Tapi gue gabisa bergantung sama mereka terus
Para kurcaci kurcaci itu akan gerayangin gue tiap malam
Dan gue harus ngerti cara pintar buat bertahan diri
Tanpa menjadi mirip kurcaci itu

Tuhkan, gue merasa paling bener sendiri lagi?

Kadang gue suka dengki sedengki dengkinya
Gue tau, gue ngerti gue salah
Tapi apa salah daun berwarna hijau? Tidak.
Apa salah gue  marah? Ya.

"lo tuh terlalu normal pril, bahkan sama orang orang yang harusnya lo bersikap lebih"
Tuh kata seseorang yang nasihatin gue
Gue gaakan pernah bisa nilai diri gue sendiri, kecuali kalo orang lain yang liatin
Jadi, gimana cara gue tau gue salah atau bener?

Hidup itu abu abu

Gaaada yang salah atau bener. Teori hidup bisa berganti ganti kan. Dinamika
Mungkin gue ngga secerdas wanita wanita diujung belahan dunia sana
Sampe kapan gue mau terus mikirin hal yag belum tentu buat gue
Kalo emang iya, kurcaci itu harusnya bisa menyentil dengan lebih jelas
Kalo emang mereka cukup bijaksana

Jadi, live your own world dearest kurcaci, and i'll just do my own way

Salam AA ;;)

Monday, December 24, 2012

I'm fine thank you

Hidup gue normal normal aja kok

Matahari terbit dari timur, pemanasan global, perang antar galaksi, agen neptunus pergi ke bulan, bahkan kakak gue yang baru menikah

KYAAAAAA KAKAK GUE BARU MENIKAH!!!!!
Diselenggarakan dengan sukses di gedung komdak 18 november kemaren, dia resmi jadi istri di umur 25 tahun. Suaminya seorang IT, sama kaya kaka. Jadi, gue sekarang punya 2 kakak

Another story, beberapa hari abis nikahan mereka berdua pergi ke bali. Gue ikut, bukaaaan gue ngga ngikutin mereka kok tapi gue pergi bareng nyokap sama beberapa temen temennya, plus anak anak mereka. 3 hari disana bikin gue kalang kabut sesampenya di jakarta. Ya, seminggu menjelang uas sih

Tapi pengalaman di sana cukup pantas buat dijadiin cerita ke cucu cucu gue nanti

Disana gue pergi ke banyak tempat, makan banyak makanan khas, dan beli pernak pernik lucu dari sana. Driver sekaligus guide yang kocak, Pak Komang namanya. Tapi yang paling wow dari semuanya, pantai bali. Pantai disana itu kewl. Keren abis. Keren banget. Keren klimaks. Enelan kakak
Disana gue juga nemuin batu cinta. Nggaksih........itu cuma batu biasa yang gue temuin malem malem di kuta dan bentuknya menyerupai hati yang gue bawa pulang ke jakarta. Gue juga diajak nyicipin klepon pinggir sawah paling yahud sama pak komang. Doi baik bgt looh beliin gue macem macem. Trus dia juga sering curcol tetntang pacarnya yang bule australi dan mau kesana tahun depan

Biar gimanapun, rumah tetep yang paling asik. Apalagi setelah enek karna pesawat delay berjam jam, jadinya gue baru bisa take off tengah malam 😪

Cerita normal selanjutnya, gue uas. Classmeeting. Ambil rapot. Dapet *****. Dan liburan. YEAAAAH LIBURAN yang walaupun pada akhirnya akan kesekolah juga (no, aku gasanggup gabut lama lama dirumah) disamping nyokap yang juga kesel karna tiap liburan kerjaan gue makaaaaaaaan melulu

Jadi, sekarang gue masih menikmati liburan gue yang tersisa sekitar 12 hari dari total 14 hari liburan. Entah jadi gumpalan lemak macam apa pas masuk sekolah nanti 😂

See? Hidup gue normal normal aja kan.

Sunday, October 07, 2012

Sebuah pelajaran tentang hidup

Prilly emang belum berumur, tapi muka udah berumur banget nih.

canda deh.

sakit hati banget nih kalo pada percaya
Ngga liat ke'unyu'an muka ini?
Atau ini?
jadi....................................*drum roll*
invisible.
gue sering merasa invisible. seakan akan dunia sibuk sama urusan mereka, dan gue hanya memperhatikan orang lalu lalang. ini udah sering kejadian, gue pikir itu normal. sampe tiba tiba gue merasa tertinggal. ketika orang yang lalu lalang itu udah dapet hasil dari lalu lalangnya mereka, gue tetep diem ditempat. apa yang salah? mereka yang terlalu expert, atau gue yang terlalu asik sama dunia sendiri?

setelah fase merasa invisible ini, perut tuh bisa mual. kaya ada bayi yang mau dimuntahin. err.....ngarang doang sih secara gue belom pernah ngerasain mau muntahin bayi. tapi ngerti kan maksudnya? ya, mual.

sesuatu yang gak bisa berubah adalah perubahan

gue sering makan es krim yang itu itu aja, di dufan main wahana yang itu itu aja, seakan semua hal normal adalah Prilly banget. tapi gue mulai mikir lagi, standard normal buat siapa? atau, emang ada standard normal?

gue belajar untuk terus berfikir positif, tapi belakangan ini semua makian keluar di pikiran gue. gue belajar buat ngga ngambekan, tapi marah saat gaada yang dengerin gue

gue rasa bukan dunia yang salah, tapi gue yang gak bisa ikut berubah bareng dunia.

jadi, gue akan terus berevolusi. sama mungkin kaya kupu kupu, yang pasti butuh proses buat sampai ke tahap 'kupu-kupu cantik' dan suatu saat nanti gue akan tiba di tahap itu, selama dari awal prosesnya benar ;;)

cerpen kebut semalam

jadi gini. ini tugas bahasa indonesia 2 sama pa udi. gue disuruh bikin cerpen dan ngirim ke pa udi sebelum jam 8 malam hari minggu. dan gue baru aja ngirim, hari minggu jam 19.58. keren abis. jadi daripada sayang nihdeh cerpennya nihdeh, tapi ini kenyataan yang 'dipermanis' ya. ada hal hal yang 'imajinasi' belaka



Cerita SMP
Gelap. Gelap. Mataku gelap. Aku tidak bisa melihat apa apa. Tunggu, apa ini? Ada pancaran sinar di ujung sana. Ia semakin menjauh. Tunggu, sinar! Aku terus mencari, ketika tiba tiba lampu menyala terang, silau. Ya, sinar itu telah hilang
************************
Pagi ini mendung. Suasana mendung pagi ini membuatku ingin tetap menggulung diri di lapisan selimut. Sinar matahari menyeruak ke kamarku. Ingin rasanya kukatupkan mata ini rapat rapat, kembali ke dalam mimpi yang belum sempat terselesaikan. Jam weker ku terus meraung raung, menjalankan tugasnya untuk membangunkan sang pemimpi, perlahan lahan mendatangkan kesadaranku, ketika mulai kusadari ada yang tidak normal. Suasana diluar agak ramai, tidak, tapi terlalu ramai. “Mereka pikir jam berapa sekarang?” gumamku setengah sadar. Kulihat jam di layar hp-ku, 06.05. TIDAK!!! Aku sudah terlambat
Kukencangkan tali sepatuku didepan pintu kelas berpapan ‘SMPN 40 SSN class IX-I’. Baru saja aku akan masuk ketika seseorang memanggilku. Kuputar tubuhku dan kulihat wakil kepala sekolah menghampiriku. “Aduh, mati aku” ucapku perlahan. Jantungku berdetak cepat, peluh sudah membasahi telapak tanganku. Bayangkan, aku baru saja tertangkap basah datang terlambat dan mencoba masuk ke kelas. Dia yang biasa kami panggil Mami, wakil kepala sekolah bernama asli Ibu Rina sampai didepanku. “Baru datang Pril?” tanyanya sarkatis. Aku hanya mengangguk pasrah. Seperti biasa, ia hanya menaikan sebelah alisnya lalu berkata “Sana pulang”. Apa? Apa? Aku disuruhnya pulang? Belum sempat merespon apa apa sudah ditariknya aku keluar gerbang, untung saja saat itu semua orang sedang berada didalam kelas sehingga mereka tidak perlu melihat kejadian tarik menarik ini. Otakku masih sibuk berfikir apa yang harus aku lakukan ketika mataku menangkap sosok yang sudah lama kukenal sedang berjalan santai ke arah kami. “Fikri!” teriakku riang. Fikri Abdul Jabbar, teman sekelasku sejak awal masuk SMP. Ternyata ada ynag lebih parah, sudah jelas jelas terlambat tapi dia masih berjalan santai dan tersenyum sambil melambaikan tangan pada kami. “ini sama aja ya pada telat, ayo sana pulang” ucap mami. Fikri malang yang tidak tahu apa apa menatapku seolah meminta penjelasan, ada-apa-ini yang kubalas dengan tatapan jangan-banyak-tanya-ikut-saja.
Kami berdua duduk didepan gerbang sekolah, lalu kuceritakan apa yang mami katakan padaku sebelum dia datang. “Bagaimana ini? Punya ide?” tanyaku mengakhiri segala penjelasan. “Tidak, punya saran?” jawabnya. Aku hanya diam menunduk sambil memuntir muntir tali tas sekolahku. Entah sudah berapa banyak pedagang asongan iseng yang lewat menyiuli kami karna dianggap sedang berpacaran. Masa bodoh lah. Aku sudah tidak peduli lagi. Aku sudah hampir menyerah dan ingin kembali pulang ketika Fikri mulai bergumam gumam tidak jelas. “Apa kau bilang?” tanyaku penasaran. “aku sedang berfikir, rasanya aku punya ide. Sangat gila” jawabnya sambil lalu. Aku bisa melihat matanya tertuju pada pagar sekolah sambil terus menerawang. Entah pikiran apa yang menghinggapinya saat ini. “Baiklah, coba saja cara ini” ucapnya mantap lalu berjalan meninggalkanku. “He? Apa? Cara paa? Hei! Kau mau kemana? Tunggu aku, Fik! Fikri!”
“kau gila” Fikri hanya diam “kau tahu aku tidak akan melakukannya” dia masih tetap diam “Aku mau pulang saja” ucapku kesal. “Tunggu Pril, cuma ini keempatan kita” ujar Fikri berusaha meyakinkanku. “Aku wanita”
“Lalu?”
“Aku memakain rok”
“Bisa diangkat”
“Aku phobia ketinggian”
“Pembohong”
“Aku tidak tahu cara memanjat!!!”
Ya, Fikri menyarankan agar kami memanjat pagar dan lari menuju kelas. Sangat gila! Kenapa dari sekian banyak pilihan dia harus memilih memanjar? Baiklah, kami memang tidak punya pilihan, tapi memanjat gerbang sekolah?! “Jangan berkhayal apa apa Pril, ini tidak akan seburuk itu” aku tetap tidak percaya. Dia bilang diriku hiperbolis. kubilang dia egois. Dia bilang dia akan meninggalkanku dan memusuhi diriku seumur hidupnya. Aku menurut dan mengikuti kemauannya. Lihat, sekarang siapa yang hiperbolis? “Fik, aku benar benar tidak tahu bagaimana cara memanjat” saat itu kami sudah berada didepan gerbang sekolah bercat keemasan. Suasana tampak sepi, namun sebentar lagi jam pelajaran pertama akan segera berakhir sehingga kami harus bergegas sebelum sekolah ramai kembali. “Ck, lihat aku” Fikri melompati pagar dengan lincah dan mendarat di seberang dengan mulus. “Mudah kan, pertama tapakkan kakimu disini, angkat tubumu keatas, berputar dan loncat”. Ia menjelaskan tahapan tahapannya untukku. Aku mencoba mengikuti petunjuknya namun sifat kekanak kanakanku muncul. Aku terus berteriak teriak “AAAAAH” atau “Aku tidak bisa” sampai dia mengingatkanku untuk tetap diam atau kami bisa ketahuan. Pelan pelan aku naik-berputar-loncat seperti yang diajarkannya dan aku berhasil masuk kedalam sekolah. “Sekarang apa?” tanyaku bersemangat. Adrenalinku memuncak karna baru pertama kali melakukan hal hal berani seperti ini. “Kita harus berlari sekencang kencangnya sampai ke kelas” ucapnya yakin. Aku hanya mengangguk. Lalu kami mulai menghitung “1.... 2.... 3.... LARI!!” aku dan Fikri berlari sekuat tenaga sampai ke kelas melewati koridor koridor sambil mengendap endap, walaupun pada akhirnya kami ketahuan “Hei! Siapa itu?!” kudengar mami meneriaki kami berdua, aku tidak menoleh dan terus berlari. Langkah langkah kaki kami menggema di sepenjuru koridor. Aku lelah. Napasku mulai tersengal. “Tunggu tunggu Fik” pintaku padanya. “Ada apa Pril?” tanyanya khawatir. “Aku lelah” jawabku polos. “Hah, wanita rapuh” ucapnya ketus namun tetap menungguiku. “Sudah sudah, ayo lari lagi” ajakku, dan kami terus berlari sampai ke pintu kelas. Kuketok pintu kelas lalu masuk dan menjelaskan segalanya kepada mam Hotnida, guru yang sedang mengajar kelasku saat itu. Beruntung sekali ia memperbolehkan kami masuk dan mengikuti pelajaran. Kufikir semua akan berjalan normal. “Hah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi” pikirku dalam hati dan mulai membuka buku pelajaranku
Bel berbunyi, tandanya untuk ganti jam pelajaran. Mam Hotnida keluar kelas dan kelas mulai berisik oleh teman temanku yang asik tertawa atau mengobrol. Entah kenapa perasaanku tidak enak. Seperti ada sesuatu yang mengganjal tapi entah apa. Bu Erni memasuki kelas dan suasana tenang kembali. Baru saja kami selesai memberi salam tiba tiba mami masuk ke kelasku. “Mana itu Prilly sama Fikri?”. Mati aku. Rasanya ingin menghilang saja ditelan bumi. Aku pura pura tidak mendengar sambil terus menunduk, berharap bisa menyembunyikan wajahku dari pandangannya. “Ngapain ngumpet ngumpet?” aku terkejut mendengar suaranya yang semakin tinggi saja. “Ini anak bandel banget sih, berdua manjat manjat pager. Perempuan lagi. Kalo ada orang luar yang lihat bisa jelek reputasi sekolah. Nanti ditiru maling gimana? Belum lagi..........................” aku sudah tidak bisa mencerna apa yang ia katakan berikutnya. Pelupuk mataku sudah dibasahi air mata. Aku menangis tersedu sedu. Kepalaku sampai sakit dibuatnya. “Panggil orang tua kalian besok, ibu mau bertemu dengan mereka” mami mengakhiri omelannya dan pergi meninggalkan kelas. Aku hanya tetap menangis. Teman temanku berusaha menenangkanku, bahkan Fikri meminta maaf karna telah mengajakku melakukan hal bodoh. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi, apa yang akan kukatakan pada orang tuaku nanti?
“Ma, besok mama dipanggil ke sekolah” kuberanikan diriku untuk memberitahu orang tuaku sesampainya aku dirumah. “Ada apa Pril, ada pertemuan?” tanyanya santai.  “Bukan ma, tapi tadi pagi aku memanjat pagar sekolah” ucapku ragu “Apa?!” ibuku membalik badan dengan tatapan tidak percaya. Kujelaskan padanya apa yang telah terjadi, bahkan sampai detai terkecil pun aku ceritakan. Aku merasa amat bersalah karna sebelum ini orang tuaku tidak pernah dipanggil karna kenakalanku
Esoknya, disekolah, aku dan ibuku mendatangi ruangan wakil kepala sekolah. Mereka berdua banyak berbicara, tapi aku hanya diam saja. Pada akhirnya aku diminta menandatangani surat perjanjian yang menyatakan aku tidak akan berbuat seperti itu lagi, lalu aku meminta maaf pada wakil kepala sekolaku dan kami berdua dipersilahkan keluar. Diluar, aku meminta maaf pada ibuku karna telah menyebabkan masalah dan menjadi anak yang nakal. Aku berjanji tidak akan melakukan hal hal seperti itu lagi padanya. Ia berkata tidak apa apa, asal aku menepati janjiku untuk tidak nakal lagi. Aku sangat beruntug semua terselesaikan dengan cepat, dan aku dapat kembali menjalanjan aktifitas normalku. Walaupun sampai sekarang, pagar besi bercat keemasan itu masih sangat berarti dan memiliki banyak kenangan bagiku

Friday, June 01, 2012

puisi cinta biologi

Jadi gini, UAS udah didepan mata. yeah. YEAH. gue akan menjadi anak semester 3. yeah. YEAH.
dan, guru bio gue semester ini, baru aja minta semua muridnya buat bikin puisi, yang didalemnya mengandung materi materi biologi, dan inilah hasil karya kebut sesaat gue, didepan manik icus lidya kelvin there dan nadifa ditengah tengah rapat sarseh

Aku Jatuh Cinta

Aku jatuh cinta, seperti alga biru yang berkelana
mencari cahaya untuk berfotosintesa
cahaya yang tak kan pernah sirna
cahaya cinta

aku jatuh cinta, seperti daun bermuka dua
sesaat ingin bertatap muka
sesaat kemudia ingin menghindar darinya
aku tak tahu apa yang kurasa
karna aku sedang jatuh cinta

aku lelah
ATP ku telah habis terpakai untuk mencintainya
ingin rasanya aku berontak
mengeluarkan segala aglutinin yang kupunya
namun semua terasa begitu indah
seakan tak ada habisnya
lalu tubuhkupun berhipotonis, penuh oleh cintanya

aku ingin kita dikenang sebagan xylem dan floem
yang selalu berdampingan apapun yang terjadi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

geli sendiri sih bacanya, yaudahlahya dan semoga gue sukses dengan UAS 4 hari kedepan. YEAAAAAAAH

Thursday, December 22, 2011

indeed!

salam sayang, Sayang.

hai. apa kabar semua? gue disini baik baik aja. apalagi hari ini.
yupz, 2 hari yang lalu gue baru aja ngambil raport.dan hasilnya? hasilnya? gue lulus. alhamdulillah................bisa masuk murni. non clinic :D dan tiba tiba pa dauruk, PA gue ngasih lembaran krs. gue diharuskan milih jurusan sama paket paketnmya. oh-mai-gat. gue pusing, berputar, trus loncat dari 4.04

gak deh

tapi akhirnya, gue pilih IPA. A1. setelah debat debat dan mimpi mimpi, gue aja baru ngisi krs sebelom berangkat! abis fix milih ipa, gue telfon primer, nanya dia paket apa. dia jawab A1, b.inggris sejarah umum agama, fis kim bio. gue ikutan. jangan tanya, pokoknya gue ikutan.

tapi, gue berhasil ngambil beberapa ajaran. salah satunya, gue harus berdiri diatas pilihan gue sendiri. emang sih pasti takut, gak pede dan sebagainya lah. tapi dengan begitu, gue berhasil dapet apa yg gue gak sadar kalo gue mau

CUKUUUUP!!!!!! cukup sama semua ini. sekaran hari pertama liburan, dan gue, seneng :D rasanya kemaren kemaren tuh nguras tenaga banget-_- gue udah ngebayangin tiduran dirumah, nonton dvd, mandi sekali sehari (eh)

pokonya selamat libur deeeeeeeh kalian!

Saturday, September 10, 2011

masa masa baru

*gamau ngeles*

maaf yang amat sangat atas perbuatan kejam gue menelantarkan blog ini untuk sekian lama. kuucapkan permintaan maafku, dari hati yang terdalam.

yah, apa kabar nya? setahun ini ada banyak BANGET kejadian penting yang gue alami. mulai dari ulang tahun, ujian nasional, menjadi putih abu-abuer, etc. gue akan membahas mereka satu persatu AHUAHAHAHAH

awal tahun ini gue menjadi gadis yang berumur 14 tahun. yeah, beberapa saat lagi ktp itu akan kugenggam *sigh* ulang tahun kali ini, biasa aja. serius. menjalani semua dengan sederhana, dan berharap hidup gue akan sesederhana itu. face the truth. tuhan punya jalan lain untuk hidup gue.
saat itu gue berharap menjadi lebih "cantik". ya, selain cantik di muka, tapi cantik di hati (agfdslhkj) hehe mungkin maksudnya cantik hidupnya, sifatnya, gitu gitu kali ya

hal lain yang terjadi tahun ini adalah ujian nasional. yang alhamdulillah sukses, dan gue cukup puas dengan hasil yang gue dapet saat itu. karena? untuk menghadapi ujian waktu itu gue lumayan mempersiapkan diri sejak awal, supaya gak keteteran dibelakang. hasilnya? angka 36.95 menghiasi ijazah. (itu ijazah atau bukan?)

lalu, masalah sma nih. ehem. gue dengan sukses masuk sma negeri 78. setelah beberapa kali tes, gue tahu gue diterima di sma itu, sore hari perpisahan, lewat hp dio irsandi, di smp 40 tercintah. alhamdulillah yah....itu sesuatu banget.
awalnya gue masuk 78 bener bener gak kenal siapa siapa. kemana mana sendiri, sampe suatu hari sebelum masuk sekolah, gue sama silvi yang lagi di sevel, ketemu berly sama temennya, Claudya. jadi ternyata dia tuh masuk 78 juga. gue kenalan dund. dan akhirnya......kita berteman sampai sekarang! yes!
walaupun awalnya gue TETEP aja sendiri, masa masa sendiri itu ga enak loh. serius banget nih. gue sama claudya masuk kelompok mos yang sama, Dermawan. tapi waktu mos gue duduk sama cowok, namanya emir. jebolan 111 sama seperti claudya juga. lalulalulalu setelah pembagian kelas, ternyata gue sekelas juga sama claudya!!!!! alhamdulillah banget...................................walaupun selain kita berdua, dari dermawan juga ada dua orang lagi yang masuk kelas ini, X-D yaitu icus sama mumtaz, tapi waktu itu gue gak begitu deket sama mereka, jangankan deket ngobrol aja jarang-_- jadilah gue nempel nempel sama claudya tewrus. tenang! gue bukan cewek kuper yah alhamdulillah lagi, kelas X-D itu asik asik BANGGGEEEEET. ada macem macem deh orangnya, mulai dari @claudyaptr @nadiawrr @carrisadiljan @refiutami @echaul @ikiyeay @monaviayhu @dellaadz @dithaafortune @brianprbw @ibnush8 @mumtazanw @bebebetyo @bimorajio @nicovalensky  @vivisplitnose #vina #zico @an_jonathan #nadyalagi #santini #setyo @imonskey daaaan lain lain.
masalah lainnya adalah, sistem belajar yang ngebut aja, serius ini ngebut aja. dan untuk mengatasi masalah yang satu ini, gue mulai belajar tiap malem, bahkan sampe ngadain  belajar bareng temen sepulang sekolah, paling di salah satu ruang atau kantin. kalo yang belajar tambahan ini emang dianjurin banget sama guru guru gue. dan sempet gue mikir, sampe segitunya ya pril? dan gue tau, apa yang coba gue lakuin saat ini bener, dan memang seharusnya gue lakuin dari dulu dulu
yaudah, padi sudah menjadi bubur, apa yang udah terjadi gak bisa diubah, gue hanya harus bisa memperbaiki dan terus memperbaiki.

sekian.